Liquiçá
Liquiçá (Bahasa Tetum: Likisá) adalah salah satu distrik di Timor Leste. Ibu kotanya juga bernama Liquiçá.
Distrik Liquiçá terletak di pantai utara Timor Leste dan berbatasan dengan distrik Dili (di situ juga terdapat ibu kota negara) di sebelah timur, Aileu di tenggara, Ermera di selatan, dan Bobonaro di barat daya. Di barat lautnya terletak Laut Sabu. Distrik ini berpenduduk 55.058 orang (sensus 2004) dengan wilayah seluas 543 km². Distrik ini identik dengan distrik yang bernama sama diTimor Portugis. Sub-distriknya adalah Bazartete, Liquiçá dan Maubara.
Distrik ini terkenal karena lokasinya yang indah, pemandangan Selat Ombainya yang mempesona yang paling jelas kelihatan bila kita mengemudi dari Dili masuk ke Liquiçá, mengelilingi punggung gunung terakhir sebelum akhirnya menurun ke lembah. Pantainya berbatu-batu karang, seperti juga semua pantai di Timor Leste, namun indah sekali. Sungai yang mengalir ke laut dari gunung-gunungnya kering, kecuali pada musim angin muson. Di waktu itu jalan utamanya akan hanyut beberapa kali, namun setiap kali diperbaiki oleh penduduk setempat. Sisi buruknya adalah di daerah itu banyak sekali nyamuk yang mengakibatkan penyakit yang mematikan, seperti malaria dan demam berdarah denggi.
Kapal Timor Leste melintasi Kristus Raja
Selain bahasa resmi nasional, yaitu bahasa Tetum dan bahasa Portugis, hampir semua penduduk Liquiçá dapat berbicara bahasa Tocodede, sebuah bahasa Melayu-Polinesia.
BANGUNAN
Di masa penjajahan Portugis, hanya ada sedikit sekali bangunan di sana selain dari gubuk-gubuk tradisional yang didiami oleh masyarakat Timor Leste setempat. Kebanyakan bagunan di sana dibangun pada masa pendudukan Indonesia, namun sebagian besar dihancurkan oleh kerusuhan milisi dan serangan-serangan penuh kekerasan sebelum dan sesudah referendum pada 1999. Sebagian gedung-gedung yang masih utuh adalah bangunan-bangunan Portugis. Banyak dari bangunan-bangunan Indonesia yang masih dapat diperbaiki. Konstruksi dan rancangannya bergaya tradisional Indonesia yang sudah kuno, namun artistik dan kreatif.
SEJARAH
Di masa penjajahan Portugis, hanya ada sedikit sekali bangunan di sana selain dari gubuk-gubuk tradisional yang didiami oleh masyarakat Timor Leste setempat. Kebanyakan bagunan di sana dibangun pada masa pendudukan Indonesia, namun sebagian besar dihancurkan oleh kerusuhan milisi dan serangan-serangan penuh kekerasan sebelum dan sesudah referendum pada 1999. Sebagian gedung-gedung yang masih utuh adalah bangunan-bangunan Portugis. Banyak dari bangunan-bangunan Indonesia yang masih dapat diperbaiki. Konstruksi dan rancangannya bergaya tradisional Indonesia yang sudah kuno, namun artistik dan kreatif.
Liquiçá mempunyai pantai-pantai yang indah (meskipun pasirnya tidak putih) yang sangat menarik bagi wisatawan. Liquiçá juga mempunyai perkebunan kopi dan sejumlah mineral, antara lain emas.
0 Response to "Liquiçá"
Posting Komentar